Tuesday, December 27, 2011

Debian dan Ubuntu

Debian dan Ubuntu

Ubuntu dan Debian memiliki hubungan yang sangat erat. Ubuntu dibuat berdasarkan arsitektur dan infrastruktur Debian namun memiliki proses rilis dan komunitas yang berbeda.

Tentang Debian

Debian merupakan "Fondasi dasar tempat Ubuntu dibangun".
debian.png
Debian adalah proyek pengembangan distribusi (distro) GNU/Linux yang dilakukan secara sukarela. Proyek Debian sudah dimulai sejak sepuluh tahun yang laluk dan sejak awal berdirinya telah memiliki lebih dari 1000 anggota yang berstatus pengembang resmi dan lebih banyak lagi kontributor dan sukarelawan lainnya. Proyek ini juga semakin meluas, meliputi hampir 17.000 paket aplikasi dan dokumentasi yang free dan open source.

Sejarah Debian, perkembangan, dan posisinya menjadikannya sangat bagus dalam beberapa hal. Debian memiliki reputasi yang bagus dalam hal integrasi manajemen paket dan akses yang luas ke banyak aplikasi perangkat lunak bebas. Sebagai hasilnya, Debian telah berkembang menjadi salah satu distro GNU/Linux terbesar.

Sebagai organisasi sukarelawan, Debian memiliki sejarah yang kurang baik dalam mengatur waktu atau memperkirakan waktu rilis dan mengalami kesulitan waktu dalam ketersediaan rilis. Rilis Stable (stabil) dari Debian menjadi semakin sedikit dan semakin lama dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan rilis versi "mentah" dari Debian tidak menyediakan perbaikan keamanan untuk paket individual yang sering berubah, kecuali yang termasuk dalam lingkungan proyek pengembangan. Walaupun terasa tidak penting untuk kebanyakan pengguna Debian, kekurangan ini mengecilkan sejumlah calon pengguna Debian. Hal yang tetap dari Debian adalah adanya dukungan terhadap arsitektur yang lebih banyak dibandingkan dengan distribusi lainnya, dan memperbolehkan hampir semua bagian software bebas untuk dikombinasikan seperti kenginan kita.
Tim Ubuntu berharap untuk dapat menanggapi beberapa persoalan itu dan membawa lebih banyak lagi orang menuju sistem Debian.

Tentang Ubuntu

ubuntu.png
Disponsori oleh Canonical, Proyek Ubuntu mencoba bekerja sama dengan Debian dalam menanggapi persoalan yang tetap membuat banyak orang menggunakan Debian. Ubuntu menyediakan sistem yang berdasarkan Debian dengan frekuensi waktu rilis yang teratur, ketersediaan dukungan untuk pengguna perusahaan, dan tampilan desktop yang lebih dipertimbangkan. Ubuntu memfasilitasi penggunanya dengan cara penyebaran yang digunakan oleh Debian dengan memberikan perbaikan keamanan, mengeluarkan perbaikan bug kritis, tampilan desktop yang konsisten, dan rilis yang berisi aplikasi terbaru dari dunia open source dalam enam bulan terakhir.

Ubuntu dan Debian

Ubuntu dan Debian dikembangkan secara terpisah namun tetap paralel dan saling berhubungan erat (hampir serupa). Proyek Ubuntu berusaha untuk melengkapi Proyek Debian dalam beberapa hal berikut:

Ubuntu dan Debian

Ubuntu tidak menyediakan perbaikan dalam hal keamanan dan dukungan profesional untuk setiap paket yang ada pada dunia open source. Ubuntu melakukan pemilihan paket yang ada lalu menyatukannya untuk membangun sebuah sistem desktop yang lengkap. Paket-paket tersebut akan mendapatkan dukungan dari Ubuntu.

Untuk pengguna yang ingin mengakses setiap paket yang ada, Ubuntu menyediakan komponen "universe" (kumpulan paket) dimana pengguna sistem Ubuntu dapat menginstal versi terakhir dari paket yang tidak berada dalam kumpulan paket-paket utama yang mendapatkan dukungan penuh. Kebanyakan paket yang ada dalam Ubuntu universe terdapat juga dalam paket Debian, walaupun ada beberapa sumber lainnya juga. Lihat juga halaman Komponen Ubuntu untuk lebih detil mengenai struktur dari situs distribusi Ubuntu.

Rilis

Ubuntu membuat rilis terbaru setiap enam bulan sekali, dan mendukung rilis tersebut selama 18 bulan dengan perbaikan keamanan harian dan patch untuk bug yang kritis.

Sewaktu Ubuntu menyiapkan rilis terbaru, kami "membekukan" arsip pengembangan Debian. Kami mulai dari versi pengembangan dalam rangka memberikan kami kebebasan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan manajemen rilis, mandiri dari persiapan rilis Debian. Hal ini sangat perlu karena kriteria rilis kami sangat berbeda dengan Debian.
Contoh sederhananya, sebuah paket mungkin saja dikeluarkan dari Debian 'testing' karena kegagalan pada 11 arsitektur yang didukung oleh Debian 'sarge', tetapi paket itu masih bisa digunakan untuk Ubuntu jika paket itu dapat dibangun dan bekerja pada tiga arsitektur saja. Sebuah paket juga mungkin bisa tidak masuk ke dalam Debian 'testing' jika paket tersebut memiliki bug berbahaya menurut kriteria yang dimiliki Debian, tetapi bug yang dianggap berbahaya oleh Debian mungkin saja tidak berbahaya bagi Ubuntu.

Sebagai komunitas, kami memilih cara yang berbeda dari Debian dalam meminimalkan perbedaan antara Debian dan Ubuntu. Contohnya, kami biasanya memilih versi paling terakhir dari Gnome dibanding memilih versi yang lebih lama dalam Debian, dan kami mungkin melakukan hal yang sama untuk bagian penting lainnya dalam infrastruktur seperti X atau GCC. Keputusan tersebut disusun sebagai Feature Goals untuk rilis tersebut, dan kami bekerja dalam komunitas untuk meyakinkan bahwa fitur tersebut sudah tersedia sebelum rilis dilakukan.

Komunitas Pengembangan

Banyak pengembang Ubuntu adalah juga sebagai anggota komunitas Debian. Mereka melanjutkan untuk tetap aktif memberikan kontribusi bagi Debian baik di jalan kerja mereka untuk Ubuntu dan juga untuk Debian secara langsung.

Saat sebuah bug dilaporkan dalam sistem pelacakan bug Debian dan lalu akhirnya diperbaiki di Ubuntu, perbaikan itu juga diberitahukan langsung kepada pengembang Debian yang bertanggung jawab terhadap paket tersebut di Debian and mencatat URL patch di dalam sistem bug Debian. Tujuan jangka panjang dari pekerjaan itu adalah untuk meyakinkan bahwa patch yang dibuat oleh anggota Ubuntu perlu untuk segera disertakan dalam paket Debian saat para pengelola Debian menyukainya.
Dalam Ubuntu, anggota tim dapat membuat perubahan terhadap paket apapun, bahkan jika paket tersebut dikelola oleh orang lain. Sekali menjadi pengelola Ubuntu, diharapkan Anda dapat memperbaiki masalah yang Anda temukan, walaupun kami juga menganjurkan diskusi sopan antara orang-orang yang juga tertarik terhadap paket itu untuk meningkatkan kerja sama dan mengurangi perselisihan antara pengembang.

Kebebasan dan Filosofi

Debian dan Ubuntu didasarkan pada filosofi perangkat lunak bebas yang sama. Keduanya terlibat secara jelas dalam membangun sebuah sistem operasi dari perangkat lunak bebas.

Perbedaan antara keduanya terdapat pada perlakuan terhadap aplikasi non komputer (seperti dokumentasi, font dan firmware biner) dan perangkat lunak tidak bebas. Debian mendistribusikan sejumlah kecil perangkat lunak tidak bebas dari server Internet mereka. Ubuntu juga akan mendistribusikan driver biner di dalam komponen "restricted" pada server Internet Ubuntu tetapi tidak akan mendistribusikan aplikasi perangkat lunak lainnya yang tidak sesuai dengan Panduan Lisensi Ubuntu.

Ubuntu dan turunan Debian lainnya

Ada banyak distribusi lain yang juga sama menggunakan infrastruktur dasar Debian (format paket dan arsip). Ubuntu dibedakan dari mereka dalam beberapa cara. Pertama, Ubuntu membuat patch tersedia untuk Debian segera setelah bugs diperbaiki selama proses rilis, tidak hanya saat rilis diluncurkan. Pada distribusi berbasis Debian lainnya, kode sumber dan patch tersedia hanya saat rilis diluncurkan, yang membuat hasil modifikasi kode sumber dan patch sulit untuk diintegrasikan dengan kode sumber dari pengelola proyek upstream. Patch Ubuntu dipublikasikan secara otomatis dan dilakukan secara terus menerus.
Kedua, Ubuntu menyertakan sejumlah kontributor yang juga pengembang Debian. Banyak distribusi lain yang menggunakan pemaketan gaya Debian tidak menyertakan kontributor aktif Debian.

Ketiga, Ubuntu membuat banyak rilis baru yang teratur. Kebijakan rilis kami adalah mengeluarkan rilis setiap enam bulan sekali (pada saat penulisan) adalah suatu hal yang unik di dalam dunia distribusi linux. Ubuntu mempunyai tujuan untuk menyediakan kepada Anda snapshot stabil dan aman dari aplikasi terbaik dalam dunia open source.

No comments: